Senin, 18 November 2013

Potret Madiun Kota Pendekar


Beginilah suasana di salah satu ruas jalan kota madiun yang di padati ribuan pesilat Setia Hati Winongo. Setia Hati Winongo merupakan salah satu perguruan pencakmsilat yang ada di kota madiun. Selain Setia Hati Winongo juga terdapat Setia Hati Terate. Kedua perguruan silat ini sejatinya adalah berasal dari guru yang sama. Namun kenyataan dilapangan keduanya selalu bersiteru. Ada 2 kegiatan yang sangat berpotensi untuk terjadi keributan antar pesilat. Yaitu pada tanggal 1 suro atau 1 Muharam dan acara suran Agung. Karena kedua acara tersebut akan melibatkan ribuan pesilat yang akan mengikutinya. Bisa dipastikan disetiap sudut jalan dikota dan kabupaten Madiun akan dipenuhi oleh petugas keamanan Gabungan dari kepolisian dan TNI. Mereka yang datang tidak hanya berasal dari kota dan kabupaten madiun saja. Namun juga dari beberapa kota di eks karesidenan Madiun, seperti Ngawi, Ponorogo, Magetan, bahkan Pacitan. 



Jelang kegiatan Suran Agung Polres Madiun Kota juga mengadakan simulasi untuk atasi kejadian keributan antar pesilat. Meski penjagaan oleh pihak kepolisian telah diperketat namun di beberapa titik masih terjadi keributan antara konvoi pesilat dengan masyarakat. Bahkan untuk menghindari keributan antar perguruan silat, pihak kepolisian menghadang para pesilat yang datang dari kota Ponorogo menuju kota Madiun. Karena di sepanjang jalan tersebut terdapat beberapa desa yang merupakan kantong pesilat Setia Hati Terate yang palingbsering bersiteru dengan SH Winongo.



Kegiatan Suran Agung tersebut, akan dipusatkan di padepokan Setia Hati Winongo, yang berada di Jalan Doho, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Seperyti tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini diperkirakan diikuti oleh lebih dari 15.000 massa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar