Senin, 16 Desember 2013

Sepenggal kisah cerita indah di kota Madiun


Tak terasa 8 tahun sudah saya tinggal di kota Madiun, sejak awal tahun 2006 lalu saat saya pindah ke kota Madiun karena suami yang bertugas di kota ini. Banyak sudah kenangan indah yang saya rasakan selama saya tinggal di kota Madiun. Tidak hanya saya, namun suami dan putri semata wayang saya juga sudah sangat melekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat kota Madiun. Dan sekarang ketika suami harus berpindah tugas dan meninggalkan kota Madiun, ada rasa haru dalam hati saya bila mengingat bagaimana saya harus meninggalkan teman, sahabat dan pekerjaan yang sekian tahun menemani hari-hari saya di kota Pecel ini.





Mendadak kenangan saya kembali ke tahun 2006 ketika awal saya menginjakkan kaki di kota Madiun. Tanpa sanak keluarga saya harus memulai semuanya. Berawal dari teman sekolah putri saya, akhirnya saya menemukan banyak teman baru yang merupakan ibu dari temen sekolah putri saya, selain itu warga di sekitar lingkungan juga banyak membantu saya dalam menjalani hari-hari saya di kota Madiun. Hingga tak terasasekian tahun berllu dengan kenyamanan dan rasa kerasan tinggal dikota Madiun. Dengan pekerjaan sebagai seorang jurnalis saya pun banyak mengenal dan dikenal orang di kota dan kabupaten madiun. Dan saat mengetahui bahwa saya harus meninggalkan kota Madiun, bercampur rasa dalam hati yang saya rasakan. Bahagia dan gembira karena saya akan kembali ke kota asal saya di Surabaya yang berarti saya kembali berkumpul dengan keluarga saya. Namun juga sedih karena saya harus berpisah dengan teman, sahabat dan tetangga yang selama 8 tahun ini telah menjadi bagian dari hidup saya. 






Nampaknya tidak hanya saya yang merasakan rasa sentimentil jelang kepindahan saya dari kota Madiun. Putri saya pun juga merasakan hal yang sama. Karena awal pindah di kota Madiun berusia belum genap 3 tahun hingga kini menjelang 11 tahun, tentu banyak teman yang akan dia tinggalkan. Teman sekolah dan teman bermain di lingkungan akan ia tinggalkan. Hingga timbul keraguan, apakah nanti di Surabaya juga akan menemukan teman sebaik mereka. Namun kembali saya berikan pengertian bahwa dimanapun kita berada akan ada teman baik dan teman yang nakal, tinggal bagaimana kita menempatkan diri diantara mereka. Beruntung nanti ketika di Surabaya akan ada banyak saudara yang dapat meramaikan hari-hari bermainnya.

Begitulah kehidupan , yang terus berputar dan mengalirkan cerita. Teman datang dan pergi. Kiindah dan sedih. Dan segala dinamika hidup yang harus kita hadapi dengan rasa syukur. Terimakasih madiun dengan segala cerita hidup yang saya lalui, terimakasih Ya Allah saya diberi kesempatan mengenal teman-teman yang membahagiakan dari kota ini...Kenangan akan kota kecil yang tenang, tentang kelezatan Pecel, tentang kesederhanaan warganya akan selalu teringat.







Satu tahap kehidupan telah terlewati dan saya akan bersiap untuk memasuki satu tahap lainnya di kota Surabaya tercinta. Tahapan hidup yang lebih Rock n Roll bersama dengan keluarga dan teman lama...Bismillahirrohmanirrokhim....Surabayaaaaa saya dataaaang....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar