Selasa, 22 Mei 2018

Trip to Alor : Sumber Air Panas Tuti Adagae

Setelah sekian lama tidak menulis karena kesibukan, sekarang kembali hati ingin memulai hobby lama buat nulis tentang sedikit kisah perjalanan saya di Alor, yang beberapa kali berkunjung kesana saat suami sedang berdinas disana.
Alor adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur Kepulauan Nusa Tenggara. Luas wilayahnya 2.119 km². Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta Selat Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar. Pulau Alor adalah satu dari 92 pulau terluar Indonesia karena berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah selatan.
Awal kami menginjakkan kaki di pulau Alor bersama suami, kami sungguh terpana dengan pemandangan alam pantai disepanjang perjalanan dari bandara menuju tempat penginapan kami. Saya pikir, mungkin ini hanya preambulenya saja dari banyak pemandangan indah di pulau ini.


Jujur saat pertama kali mendengar suami ditugaskan di pulau Alor ada rasa sedikit khawatir, karena letaknya yang jauh dari kota kami tinggal di Surabaya, khawatir dengan komunikasinya nanti bagaimana, mengingat Alor merupakan pulau kecil diujung timur Indonesia, khawatir dengan waktu adjustment kami dengan lingkungan sekitar, namun semangat kami jauh lebih besar untuk melaksanakan tanggung jawab pekerjaan, dan saya juga berusaha sebaik mungkin mensupport suami disana.
Ternyata rasa syukur dan optimis kami disana jauh lebih banyak dibanding kekhawatiran kami diawal kedatangan di Pulau Alor ini.
Untuk komunikasi memang hanya operator telkomsel saja yang bisa digunakan disana, dan bila masih berada di daerah kota, signal masih sangat bagus. Masyarakat pulau Alor juga sangat ramah dan baik. Meski kami berbeda kebudayaan, tapi untuk masalah komunikasi dan bergaul dengan teman-teman disana Alhamdulillah kami tidak mempunyai kendala apapun, mereka sungguh orang-orang yang ramah. Nggak usah khawatir juga bila berkunjung di Alor, bagaimana dengan makanannya? Sudah banyak rumah makan yang menjual makanan rumah yang lezat, rata-rata penjual makanan disana berasal dari pulau jawa, jadi kita sudah familiar sekali dengan rasanya, hanya saja harga makanan disana memang relatif sedikit lebih mahal dibandingkan dengan di pulau jawa, but it’s okay semua masih dalam tahap wajar. Untuk beribadahpun, bagi muslim jangan khawatir, karena ada beberapa masjid besar di kota Kalabahi dan banyak musholla yang ada di pesisir pantai di pulau Alor ini.
Dan awal kami di Alor, berkesempatan untuk mengunjungi salah satu objek wisata alam sumber air panas tuti adagae. Sumber air Air Panas Tuti Adagae berada di bagian timur laut Pulau Alor, tepatnya di Desa Air Mancur, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor. Jaraknya sekitar 42 km dari Kota Kalabahi atau sekitar satu jam berkendara. Untuk mencapai air panas ini, Anda bisa naik ojek atau menyewa kendaraan dari Kalabahi karena sampai saat ini belum tersedia kendaraan umum menuju ke sana








Sumber Air Panas Tuti Adagae mempunyai dua titik sumber air panas , dan keduanya berada di tengah aliran sungai. Sumber air panas yang pertama lokasinya sekitar 100 meter tak jauh dari tempat parkir. Sumber Air Panas Tuti Adagae keluar menyembur dari dari dalam sungai melewati tumpukan batu berwarna kuning dengan aroma khas belerang, menyembur ke atas membentuk air mancur. Semburan air panas di titik pertama cukup tinggi, dengan ketinggian mencapai lebih dari lima meter. Sehingga bila terkena tiupan angin suhu panasnya pun dapat kita rasakan. Saya pun mencoba mencelupkan kaki saya ke dalam aliran sungai yang air panas didepan depan saya, dan ternyata suhunya lebih dari hangat dengan kata lain panas pemirsah hahahaha. Cepat-cepat saya tarik kaki saya dari dalam sungai karena kepanasan.


Setelah berfoto dan bermain di aliran sungai kecil sekitar titik semburan air panas yang utama dengan suhu yang lebih hangat kamipun beranjak menuju titik semburan lain, berada di sebelah atas/hulu. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari titik pertama dan untuk mencapainya kami harus berjalan kaki melewati jalan setapak di pinggir sungai.
Di titik kedua Air Panas Tuti Adagae, ada dua sumber air panas yang juga berada di tengah sungai. Semburan air cukup kencang dengan bunyi mendesis keras serupa ketel yang sudah mendidih. Disekitar titik sumber air panas banyak terdapat batu-batu yang (mungkin) ditata bersusun keatas oleh pengunjung yang datang disana, sehingga tampak unik sekali. Waktu yang tepat berkunjung ke sumber air panas Tuti Adagae adalah pagi hingga sore hari, karena tempat ini berada dialam terbuka dan tidak ada penerangan, jadi lebih baik berkunjung saat matahari masih bersinar ya guys.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar